Profil Desa Kendayakan

Ketahui informasi secara rinci Desa Kendayakan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kendayakan

Tentang Kami

Mengenal Desa Kendayakan, Warureja, Tegal. Profil lengkap geografi, demografi dengan populasi 2.458 jiwa, tata kelola pemerintahan, serta potensi pertanian sebagai gerbang timur Kabupaten Tegal yang terus berkembang.

  • Lokasi Strategis

    Berada di perbatasan paling timur Kabupaten Tegal, Desa Kendayakan menjadi pintu gerbang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pemalang, dipisahkan oleh aliran Sungai Rambut

  • Andalan Sektor Pertanian

    Perekonomian desa secara dominan ditopang oleh sektor pertanian, dengan lahan subur yang dimanfaatkan untuk budidaya padi dan tanaman pangan lainnya

  • Fokus pada Pembangunan Manusia

    Melalui tata kelola pemerintahannya, desa ini memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan profesionalisme pelayanan publik sebagai visi utamanya

Pasang Disini

Desa Kendayakan, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Warureja, memegang peranan strategis sebagai salah satu gerbang terdepan di sisi timur Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Dengan kehidupan masyarakat yang bertumpu pada sektor agraris dan semangat pembangunan yang terus tumbuh, profil Desa Kendayakan menyajikan potret sebuah komunitas yang berupaya mengoptimalkan potensi lokal sambil beradaptasi dengan tantangan zaman. Keberadaannya di jalur perbatasan menjadikan desa ini dinamis, menyerap corak sosial ekonomi dari dua kabupaten sekaligus.

Geografi dan Demografi di Pintu Timur Kabupaten Tegal

Secara geografis, Desa Kendayakan terletak pada posisi yang unik. Letaknya di ujung timur wilayah Kabupaten Tegal menjadikannya beranda depan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pemalang. Batas alam yang jelas memisahkan kedua kabupaten ini ialah Sungai Rambut, atau yang dikenal oleh masyarakat lokal sebagai Kali Rambut, yang mengalir di sisi timur desa.

Berdasarkan data dari situs resmi desa, luas wilayah Desa Kendayakan mencapai 620 hektar. Wilayah ini terbagi ke dalam tiga dusun utama yang menjadi pusat pemukiman dan aktivitas warga, yaitu Dusun Kendayakan, Dusun Kebandingan dan Dusun Bandung. Ketiga dusun ini secara administratif terbagi lagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan puluhan Rukun Tetangga (RT), yang menjadi unit sosial terkecil dalam struktur kemasyarakatan.

Adapun batas-batas wilayah Desa Kendayakan secara rinci adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kreman.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pemalang (dipisahkan oleh Sungai Rambut).

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banjarturi.

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kedungjati.

Dari sisi demografi, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2023, jumlah penduduk Desa Kendayakan tercatat sebanyak 2.458 jiwa. Dengan luas wilayah 6,2 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 397 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah kawasan perdesaan, di mana lahan pemukiman masih berimbang dengan lahan pertanian dan ruang terbuka hijau.

Tata Kelola dan Pemerintahan Desa

Roda pemerintahan Desa Kendayakan dijalankan oleh Pemerintah Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tegal tahun 2023, jabatan Kepala Desa diemban oleh Munaseh. Bersama jajaran perangkat desa lainnya, seperti sekretaris desa, kepala urusan, dan kepala dusun, pemerintahan ini bertugas menyelenggarakan administrasi, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.

Visi pembangunan desa, seperti yang tertuang dalam laman resminya, menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan publik dan mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa. Pemerintah Desa Kendayakan mencanangkan beberapa misi utama, di antaranya menyelenggarakan pemerintahan yang adil dan mengedepankan kepentingan masyarakat, mewujudkan desa yang berkarakter dan berbudaya, serta berdaya saing.

Secara historis, Desa Kendayakan memiliki catatan sejarah yang cukup baru. Desa ini resmi terbentuk pada tahun 1977 sebagai hasil pemekaran dari desa induknya, yakni Desa Kragilan. Sejak saat itu, Kendayakan berdiri sebagai entitas administrasi mandiri dan terus melanjutkan pembangunannya secara independen hingga hari ini.

Nadi Perekonomian dari Sektor Pertanian

Sebagai desa yang berada di kawasan Pantura Jawa yang subur, tulang punggung perekonomian Desa Kendayakan ialah sektor pertanian. Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani. Hamparan sawah yang luas dimanfaatkan secara optimal untuk menanam padi, yang menjadi komoditas utama dan menyumbang peran vital bagi ketahanan pangan lokal.

Selain padi, lahan pertanian di desa ini juga ditanami berbagai jenis palawija dan tanaman hortikultura lainnya, menyesuaikan dengan musim tanam dan kondisi tanah. Aktivitas pertanian ini menjadi denyut nadi yang menggerakkan roda ekonomi desa, mulai dari penyediaan lapangan kerja hingga distribusi hasil panen ke pasar-pasar terdekat di wilayah Warureja maupun kabupaten tetangga.

Di luar sektor pertanian, perekonomian masyarakat juga ditopang oleh kegiatan ekonomi sekunder lainnya. Sebagian warga menjalankan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti warung kelontong, usaha kuliner skala rumahan, dan jasa. Meskipun belum menjadi motor penggerak utama, sektor ini memberikan kontribusi penting dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari warga dan menambah keragaman sumber pendapatan masyarakat.

Pembangunan Infrastruktur dan Akses Layanan Dasar

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pemerintah desa untuk menunjang kualitas hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Akses jalan desa dan antardusun terus diupayakan agar tetap dalam kondisi baik guna melancarkan mobilitas warga dan distribusi barang. Kedekatannya dengan Jalur Pantura memberikan keuntungan tersendiri bagi Desa Kendayakan dalam hal konektivitas ke kota-kota lain.

Di sektor pendidikan, Desa Kendayakan telah memiliki fasilitas pendidikan dasar yang memadai untuk warganya. Terdapat beberapa sekolah dasar negeri yang beroperasi di wilayah ini, di antaranya ialah SD Negeri Kendayakan 01 dan SD Negeri Kendayakan 03. Keberadaan lembaga pendidikan ini memastikan anak-anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan wajib tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke luar desa.

Sementara itu, untuk layanan kesehatan, masyarakat Desa Kendayakan mengakses fasilitas yang tersedia di tingkat kecamatan. Data BPS menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan di Kecamatan Warureja secara umum masih perlu ditingkatkan. Ketergantungan pada pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di ibu kota kecamatan dan layanan puskesmas keliling menjadi hal yang umum. Di tingkat desa, layanan kesehatan dasar biasanya ditangani oleh pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang aktif memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, serta program-program promotif dan preventif lainnya.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Kehidupan sosial di Desa Kendayakan tidak jauh berbeda dengan komunitas perdesaan di Jawa pada umumnya, di mana semangat gotong royong dan kekeluargaan masih terasa kental. Berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, hajatan, hingga upacara keagamaan, menjadi momen perekat ikatan sosial antarwarga.

Aktivitas keagamaan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat yang mayoritas memeluk agama Islam. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan keagamaan bagi anak-anak dan orang dewasa.

Sebagai desa yang terbentuk dari pemekaran, Kendayakan terus membangun identitasnya sendiri. Dengan berfokus pada penguatan kelembagaan desa, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian nilai-nilai luhur, Desa Kendayakan berupaya menjadi desa yang mandiri, maju, dan sejahtera bagi seluruh warganya, sambil tetap menjaga posisinya sebagai gerbang timur Kabupaten Tegal yang ramah dan terbuka.